After six years...
Yup, hari ini kita memperingati
6 tahun serangan teroris yang
menumbangkan menara kembar WTC,
simbol kapitalisme mutakhir
serta kegagahan Amerika di
kancah perekonomian global.
Serangan itu telah memporak -
porandakan Amerika sebagai watch
dog dan polisi dunia. Setelah
peristiwa itu, jargon terorisme
kembali memperoleh momentumnya
dan dideklarasikan menjadi
common enemy dalam berbagai
sendi kehidupan masyarakat
dunia. Bertolak dari peristiwa
itu, Amerika seolah memperoleh
pembenaran untuk melakukan
invasi milter besar - besaran ke
Afghanistan yang disinyalir
menjadi sarang teroris. Pasca
tragedi 9/11, muncul 2 tokoh
yang merepresentasikan
kepentingan masing - masing
pihak, boleh saya sebut, Islam
vs baRAT, yang direpresentasikan
oleh Bush bin Laden.he.he.he
dengan alasan apapun, tindakan
arogansi militer AS itu, tidak
dapat dibenarkan dari kacamata
apapun. Yang jelas, dari dua
pertentangan itu telah
mencederai kesucian kemanusiaan.
Hak hidup manusia yang berasal
dari Tuhan, seolah - olah
dirampas dengan paksa. Ah, kita
terlalu pusing dengan isme -
isme yang muncul dari peristiwa
monumental bagi tragedi
kemanusiaan itu. Kini, selain
Afghanistan, AS juga mengklaim
bahwa tindakannya sebagai polisi
dunia tidak boleh diganggu
gugat. Irak telah luluh lantak
dengan artileri dan peluru
kendali AS atas nama perebutan
minyak dunia. Oh,
no....selanjutnya siapa lagi
yang menjadi sasaran,
Ahmadinedjad-kah ? Hugo
Chaves-kah? Evo Morales- kah ?
atau negeri tirai bambu yang
sedang menggeliat dengan mantap,
China. Ah, kita bisa apa, berdoa
? aktif dalam gerakan anti
perang ? ato mengisi kemerdekaan
dengan belajar ? Ah, boro -
boro, memikirkan masalah
internal di negara kita saja,
sudah pusing tujuh keliling,
apalagi memikirkan "kejahatan"
AS. Akhirnya, ungkapan Gus Pur
di republik mimpi menjadi
relevan, Gitu Aja Kok Repot....
Yup, hari ini kita memperingati
6 tahun serangan teroris yang
menumbangkan menara kembar WTC,
simbol kapitalisme mutakhir
serta kegagahan Amerika di
kancah perekonomian global.
Serangan itu telah memporak -
porandakan Amerika sebagai watch
dog dan polisi dunia. Setelah
peristiwa itu, jargon terorisme
kembali memperoleh momentumnya
dan dideklarasikan menjadi
common enemy dalam berbagai
sendi kehidupan masyarakat
dunia. Bertolak dari peristiwa
itu, Amerika seolah memperoleh
pembenaran untuk melakukan
invasi milter besar - besaran ke
Afghanistan yang disinyalir
menjadi sarang teroris. Pasca
tragedi 9/11, muncul 2 tokoh
yang merepresentasikan
kepentingan masing - masing
pihak, boleh saya sebut, Islam
vs baRAT, yang direpresentasikan
oleh Bush bin Laden.he.he.he
dengan alasan apapun, tindakan
arogansi militer AS itu, tidak
dapat dibenarkan dari kacamata
apapun. Yang jelas, dari dua
pertentangan itu telah
mencederai kesucian kemanusiaan.
Hak hidup manusia yang berasal
dari Tuhan, seolah - olah
dirampas dengan paksa. Ah, kita
terlalu pusing dengan isme -
isme yang muncul dari peristiwa
monumental bagi tragedi
kemanusiaan itu. Kini, selain
Afghanistan, AS juga mengklaim
bahwa tindakannya sebagai polisi
dunia tidak boleh diganggu
gugat. Irak telah luluh lantak
dengan artileri dan peluru
kendali AS atas nama perebutan
minyak dunia. Oh,
no....selanjutnya siapa lagi
yang menjadi sasaran,
Ahmadinedjad-kah ? Hugo
Chaves-kah? Evo Morales- kah ?
atau negeri tirai bambu yang
sedang menggeliat dengan mantap,
China. Ah, kita bisa apa, berdoa
? aktif dalam gerakan anti
perang ? ato mengisi kemerdekaan
dengan belajar ? Ah, boro -
boro, memikirkan masalah
internal di negara kita saja,
sudah pusing tujuh keliling,
apalagi memikirkan "kejahatan"
AS. Akhirnya, ungkapan Gus Pur
di republik mimpi menjadi
relevan, Gitu Aja Kok Repot....
2 comments:
Apakah Bush nantinya akan berakhir sebagai penjahat perang ya??semoga...jadi inget artikel yang ada di majalah yang saya pinjem kemaren, dimana para tiran-tiran dunia akhirnya berakhir dengan mengenaskan...
Suatu saat nanti, dalam buku sejarah mungkin nama Bush akan "seharum" Hitler. Sama-sama haus darah!
Semoga dia cepet hengkang dari Irak, dia nggak punya hak di situ!
Barack Obama for President!
Post a Comment